Sabtu, 17 Agustus 2013

Dear Parent

Jauh, tapi aku tahu esok hari nanti tetap seerat semula, dekapanmu itu. Ketika rindu dan kekhawatiran membuat ketidakhadiranmu terasa mencolok, kemudian tanpa sadar menghitung hari. Mengingatmu.

Kehidupan ini telah bergerak dari pundakmu, sepotong demi sepotong, menuju pundak dan langkahku sendiri. Kelak akan kuingat setiap kisah yang kau utarakan menjelang tidur, setiap lembar masa yang telah dialami dan disimpulkan untuk kupelajari.


Aku akan tumbuh, barangkali melampaui ekspektasimu. Namun sepertiku, aku akan menyimpanmu sebagai kenangan manis tentang masa kecil. Ketika dunia terlihat begitu baru, dan aku sapa ia tanpa rasa takut, karena hadirmu lebih menenteramkan dari perisai apapun.


Aku mengerti akan kebahagiaan sederhana tentang dirimu. Maka, apa yang kau cita-citakan akan tercapai, sebab aku memastikan apa yang kau tanamkan tak sekedar tumbuh di hatiku. Ia akan berbuah, tersebar, dan bertunas, serupa waris ilmu yang pancarannya tak mudah lekang.


Aku tahu, esok hari nanti tetap seerat semula. Karena aku mencintai sebagaimana engkau mencintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar